Translate

Wednesday, December 12, 2012

Domba Garut sangat berpotensi pada ibadah Qurban dan Idul Fitri

Selain dari pada itu untuk banyak peternak domba yang ada di Jawa Barat saya ingin sekali memajukan peternakan antara Domba garut dan kambing, karena itu sangat luar biasa untuk mengurangi pengangguran. seperti halnya Perayaan hari raya besar Idul Adha tanpa terasa kian mendekat, ritual ibadah qurban bagi yang mampu melaksanakannya sebagai wujud ketakwaan umat muslim kepada Allah SWT seperti biasa tidak hanya saja akan mendatangkan rejeki bagi peternak akan tetapi juga para pedagang hewan qurban musiman yang selalu muncul saat perayaan hari raya Idul Adha menjelang, tak pelak harga ternak yang dijadikan hewan qurban pun akan melonjak, mulai dari sapi, kambing dan juga domba. Bagi yang berencana untuk melakukan kegiatan pemotongan hewan qurban pada tahun ini, sudahkah menentukan jenis ternak apa yang nantinya akan dibeli untuk diqurbankan? Ternak Domba Garut bisa dijadikan pilihan. Garut, ternak plasma nuftah Indonesia yang belum lama ini diusulkan kepada Unesco agar menjadi situs warisan dunia saat penyelenggaraan Gebyar Garut Festival pada beberapa bulan yang lalu. Dari sisi tampilan memang dapat dikatakan bilamana domba ini terbilang istimewa, selain postur tubuhnya yang terlihat kokoh dan gempal untuk domba jantan, aura ketampanan domba ini ditunjang keindahan tanduk yang dimilikinya adalah pantas mewakilkan bila inilah sesuatu terbaik yang Kita miliki untuk diqurbankan. Harga eksklusif pun pastinya juga adalah yang berlaku untuk domba ini.

Prosentase karkas atau gabungan tulang dan daging yang dihasilkan Domba Garut pun terbilang tinggi dibandingkan jenis ternak ruminansia kecil lainnya yang biasa dijadikan hewan qurban. Tidak lain ini dikarenakan Domba Garut dari sejarahnya juga berasal dari persilangan domba luar biasa. Bungkusan daging hewan qurban yang dibagikan pun akan jauh lebih banyak tentunya. Domba Garut dilihat dari sejarahnya tidak lain merupakan hasil persilangan dari 3 rumpun bangsa domba, pertama ialah domba Kaapstad dari Afrika yang dibawa oleh para pedagang Arab ke Indonesia, yang kemudian disilangkan dengan domba Merino dari Australia dan juga dengan jenis domba lokal yang ada di tatar Sunda. Populasi daripada domba ini pun saat ini sudah menyebar keberadaannya dalam arti tidak hanya sebatas pada wilayah kabupaten Garut, domba ini pun sekarang sudah mulai banyak dikembangkan antara lain di daerah kabupaten Bandung, Bogor, Tasikmalaya, Subang, Sukabumi, Purwakarta dan Sumedang wilayah provinsi Jawa Barat.


Tidak hanya layak dikembangkan guna memenuhi kebutuhan pangsa pasar ternak qurban saja sebenarnya, khusus Domba Garut yang dapat memenuhi kriteria Standar Nasional Indonesia (SNI), kemudian juga domba tersebut dapat selaras dengan pakem yang berlaku di kalangan peternak mengenai kriteria Domba Garut unggulan yang antara lain dikenal istilah ules, rengreng dan adeg-adeg, domba yang memenuhi kriteria ini jangan kaget bila akan dihargakan lebih sangat mahal dibandingkan harga yang berlaku pada umumnya sebagai domba qurban.

Niche market pun dalam hal ini terbentuk pada Domba Garut dan terjadi pula proses mekanisme seleksi produk di kalangan pecinta Domba Garut serta komunitas peternak (HPDKI, Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia), yang secara tidak langsung pula ini merupakan salah satu cara untuk dapat mempertahankan predikat Domba Garut sebagai jenis domba unggulan. Terlebih kondisinya semakin diperkuat dengan positioning Domba Garut sendiri di kalangan masyarakat Jawa Barat yang memiliki unsur prestise, akan sangat bangga seorang peternak manakala domba yang dimilikinya dapat meraih kemenangan pada suatu kontes yang rutin diadakan dengan nama Seni Ketangkasan. Kelestarian domba ini pun Insya Allah dapat terus terjaga melalui kegiatan seni yang secara rutin diadakan sebagai bagian dari warisan budaya yang ada di bumi tatar sunda. Konotasi Domba Garut yang selama ini identik sebagai Domba Adu pun perlahan pencitraannya semakin positif kepada Domba Seni Ketangkasan yang bilamana terus dikemas dengan baik maka bisa menjadi potensi objek wisata budaya yang patut dipromosikan.



Hal menarik lainnya untuk dibahas seputar Domba Garut dan perayaan Idul Adha yang sebentar lagi akan datang, pemasaran dengan media bisnis online yang juga sudah mulai semakin banyak dimanfaatkan oleh para peternak sebagai suatu sarana promosi bagi produk peternakan yang dimilikinya, termasuk pola pemesanan hewan qurban sejak dini bagi konsumen yang berkeinginan berqurban melalui pelaksanaan program tabungan qurban.

Kemunculan banyak peternak-peternak muda pun menjadi suatu hal yang menarik saat ini dan merupakan kondisi yang patut disyukuri, didukung program-program pemerintah melalui departemen dan dinas terkait yang semakin menunjang pengembangan sektor usaha peternakan seperti Sarjana Membangun Desa atau SMD misalnya, ini berarti kegiatan beternak telah dapat menjadi suatu kebanggaan tersendiri sebagaimana beternak adalah salah satu pekerjaan daripada para nabi. Semangat yang ada ini pula tentunya dengan tidak terlepas berkat banyaknya kehadiran buku-buku peternakan bermutu yang diterbitkan, mengangkat dan mengulas tentang potensi, nilai ekonomi dan history daripada Domba Garut, tayangan televisi yang bersifat edukatif tentang Domba Garut dan lainnya. Ayo, Petani Sejahtera maka Bangsa pun Berjaya!
Written by: HPDKI Purwakarta
HPDKI Purwakarta, Updated at: 2:46 AM

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More