Assalamualaikum,, seiring berjalannya waktu HPDKI kabupaten Purwakarta ingin menulis tentang sejarah pada awal mulanya HPDKI Di Indonesia Didirikan.
1960 : Pekalangan bermunculan (Bojongloa, Sukasari)
Berdiri Organisasi penggemar Domba Garut
HIPDO (Himpunan Peternak Domba) di Tegalega
(R. Inlematapsa)
PERSATDO di majalaya (Ruhiat)
PETADO di Lembang (Endang Wiradikarta)
1970 : Terbentuk HPDI (Himpunan Peternak Domba Indonesia) diketuai oleh H. Husen Wangsaatmaja
1980 : Musda HPDI, di Padalarang Jawa Barat
Hasil yang diperoleh:
1. HPDI diubah menjadi HPDKI
2.Istilah adu domba diubah menjadi ketangkasan domba (untuk mengubah citra adu domba yang negatif dan terkesan terkait dengan perjugian, menjadi istilah yang memiliki konotasi positif)
Setiap tahun dan hari bersejarah mengadakan kontes antar Kota/Kab (Jawa Barat)
Tujuan :
Membina dan memelihara rasa persatuan dan kesatuan terhadap bangsa dan negara.
Meningkatkan hubungan kekeluargaan, kerjasama yang harmonis, dan pengabdian kepada masyarakat.
Memupuk rasa tanggung jawab dan daya cipta yang dinamis.
Melestarikan salah satu budaya atau tradisi sunda (Jawa Barat) yang telah ada secara turun temurun.
Melestarikan Domba Garut sebagai plasma nutfah Jawa Barat.
1983 : Rapat HPDKI di Kuningan (Mandirancan) dan hasil yang diperoleh:
Istilah kontes dan ketangkasan domba diubah menjadi Kontes Seni Ketangkasan Domba dengan kriteria penilaian :
adeg-adeg, keindahan ancang-ancang, pola serangan (teknik pukulan), teknik menghindar,dll yang menyangkut estetika.
1960 : Pekalangan bermunculan (Bojongloa, Sukasari)
Berdiri Organisasi penggemar Domba Garut
HIPDO (Himpunan Peternak Domba) di Tegalega
(R. Inlematapsa)
PERSATDO di majalaya (Ruhiat)
PETADO di Lembang (Endang Wiradikarta)
1970 : Terbentuk HPDI (Himpunan Peternak Domba Indonesia) diketuai oleh H. Husen Wangsaatmaja
1980 : Musda HPDI, di Padalarang Jawa Barat
Hasil yang diperoleh:
1. HPDI diubah menjadi HPDKI
2.Istilah adu domba diubah menjadi ketangkasan domba (untuk mengubah citra adu domba yang negatif dan terkesan terkait dengan perjugian, menjadi istilah yang memiliki konotasi positif)
Setiap tahun dan hari bersejarah mengadakan kontes antar Kota/Kab (Jawa Barat)
Tujuan :
Membina dan memelihara rasa persatuan dan kesatuan terhadap bangsa dan negara.
Meningkatkan hubungan kekeluargaan, kerjasama yang harmonis, dan pengabdian kepada masyarakat.
Memupuk rasa tanggung jawab dan daya cipta yang dinamis.
Melestarikan salah satu budaya atau tradisi sunda (Jawa Barat) yang telah ada secara turun temurun.
Melestarikan Domba Garut sebagai plasma nutfah Jawa Barat.
1983 : Rapat HPDKI di Kuningan (Mandirancan) dan hasil yang diperoleh:
Istilah kontes dan ketangkasan domba diubah menjadi Kontes Seni Ketangkasan Domba dengan kriteria penilaian :
adeg-adeg, keindahan ancang-ancang, pola serangan (teknik pukulan), teknik menghindar,dll yang menyangkut estetika.
Written by: HPDKI Purwakarta
HPDKI Purwakarta,
Updated at: 2:41 AM
0 komentar:
Post a Comment